Pages

Animasi

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Rabu, 26 Oktober 2011

Mukti, Kucing Ajaib

          Wihara Naga Ria di Kota Sangju, Provinsi Gyeongsangbukdo, Korea Selatan, semakin terkenal. Karena terdapat “seorang penganut” yang tidak lazim. Yaitu  seekor kucing yang mempunyai nama Buddhis bernama Mukti. Mukti memiliki arti yaitu lepas dari keresahan. Mukti ini adalah kucing vegetarian dan pantang membunuh. Lebih unik lagi Mukti ini hampir tiada hari tanpa bersujud kepada sang Buddha di depan altar.


          Kisahnya berawal sekitar 5 tahun yang lalu, kepala wihara menemukan seekor kucing kecil yang sekujur badannya terbakar di depan hall altar. Kepala wihara menyelamatkan kucing tersebut dan memberinya nama Mukti. Pada saat menyelamatkannya, kepala wihara meminta si kucing untuk melakukan 3 hal yaitu tidak boleh bersuara di dalam hall altar, tidak boleh makan daging, dan tidak boleh membunuh.

          Sampai sekarang ia belum pernah bersuara di dalam hall altar. Tidak hanya di dalam hall altar, di tempat lain saja ia tidak pernah bersuara. Para biksu mengatakan bahwa mereka sudah lupa kapan terakhir kali Mukti bersuara seperti kucing lainnya.

          Selama lima tahun ini Mukti tidak pernah memakan daging atau ikan. Banyak wisatawan yang menguji apakah Mukti betul-betul vegetarian. Merka menggoda Mukti dengan makanan-makanan yang disukai kucing, tetapi tidak pernah berhasil. Pertama kali diuji, Mukti menjauh. Kedua kalinya, ia menjauh lagi. Ketiga kalinya, ia memperlihatkan wajah tidak senang, kemudian lantas lari menjauh.

          Pada jam makan, ia pergi ke tempat kepala biara, tanpa suara, dengan tenang ia menunggu di samping, kemudian kepala biara menaruh makanan sisanya di atas telapak tangannya. Ia dengan hati-hati makan dari telapak tangan kepala biara. Ketika makan, kedua matanya selalu berkaca-kaca, terkadang malah meneteskan butiran air mata. Mungkin ia terharu oleh budi baik kepala wihara.

          Sampai saat ini juga Mukti tidak pernah membunuh, di waktu senggang ia sering bermain di halaman dengan katak. Ia tidak pernah melukai katak tersebut. Tikus yang mencuri di wihara pun tak pernah dilukainya, hanya tikus tersebut ditekan dengan kakinya sambil menunggu kedatangan kepala wihara.

          Yang lebih mengherankan lagi, setiap pagi dan malam Mukti selalu “bermeditasi dan bersujud kepada Buddha”. Sesudah makan, ia selalu menghadap ke depan altar dan duduk (seperti duduk gaya kucing lainnya..) di depan patung Buddha. Kaki depannya diposisikan membentuk anjali (kedua tangan dikatubkan di depan dada melakukan penghormatan). Kedua matanya tak berkedip memandangi rupa Buddha.

          Setiap selesai meditasi, ia bergeming selama beberapa jam, sebelum waktunya makan ia tak beranjak dari tempatnya. Selain itu tak peduli buruknya cuaca, tak pernah sehari pun ia absen “bermeditasi dan bersujud kepada Buddha” di depan altar. Para wisatawan yang datang selalu memujinya.

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar

Game

-